Kasidah-kasidah cinta: novel spiritual keajaiban cinta

agar air terjun Akhirnya ayah ayahnya bahkan begitu benar berada berarti berkata berpikir bertanya bertemu bila Bukankah cara cinta datang demi depan diam dirinya duduk dukuh Randualas dukuh Tempelsari dulu engkau gadis Tempelsari Groho hadapan hati hatiku hatinya hingga ingin inilah itulah jalan jiwa justru kalian kamu kata-kata kebenaran kejahatan kekuatan ketiga Ki Patmo Ki Singo kijang kini Kuncoro laki-laki lakukan lama malam mampu Maruto mata matanya melakukan melihat memang membawa membuat memiliki menatap mendengar meng mengatakan mengerti menghadapi merasa Nugroho Nyi Prapti Nyi Sumirah orang-orang Parno Patmo Pegunungan Kendeng pemuda dan pemudi pemuda Randualas pemuda Tempelsari peperangan pergi perkelahian pernah pulang puncak putranya Retno saat sahabat salah saling sedikit segera selalu selama semakin sementara sesuatu sesungguhnya setiap Singo Sriwiji tadi tahu takut tampak tangan tanpa tanya teman teman-teman teman-temannya tengah terjadi terus tetua dukuh wajah walau warga dukuh warga Randualas warga Tempelsari Wiji Wulan